Must be sincere


Selesai membalas pesan Mingyu bahwa dia akan mengajaknya untuk keluar dan sedekar mengobrol, Soonyoung sudah meminta izin pada kekasihnya yang ternyata tertidur di pangkuannya.

“Sayang..” panggil Soonyoung pelan, tepat pada daun telinga kekasihnya, Myungho.

Kekasihnya yang sudah setengah tertidur tidur membalas panggilannya dengan berdehem.

“Aku mau di ajak Mingyu keluar. Kamu tidur sini ya, duluan. Aku ga bakalan lama ko,” katanya.

Myungho yang mendengar samar-samar suara kekasihnya, mengiyakan perkataannya dengan anggukan.

“Udahnya pulang sini ya.. Jangan ke kak Jihoon.”

Seperti tau apa yang terjadi, Soonyoung terkejut mendengar kekasihnya menjawab seperti itu.

“Iya sayang. Aku ga ke Jihoon, aku pulang ke kamu. Aku pamit ya.” Soonyoung mencium pucuk kepala kekasihnya bersamaan dengan suara pintu yang di ketuk.

Soonyoung menghampiri sumber suara, dia membuka pintu dan keluar dari kamar. Mingyu sudah datang, ternyata jarak hotel tempat dia menginap tidak terlalu jauh dengan hotel yang menjadi tempat inap Mingyu – sahabatnya.

“Udah izin Myungho?” tanyanya memastikan.

Soonyoung mengangguk, “I guess he's know everything about me deh Gyu.”

“Kenapa?”

“Barusan, waktu gue izin buat keluar sama lo dia bilang jangan pulang ke Jihoon.”

Mingyu sedikit terkejut, “See? He's really loves you Soon. Jangan kecewain dia.”