Sorry, but I'm in Love with you, Mitsuya Takashi.

Selesai mengirim pesan kepada sang calon suaminya, Taiju. Mitsuya segara membersihkan diri dan bersiap untuk menemui seseorang yang sebenarnya ia juga penasaran, ada apa hubungan sebenarnya antara dia dengan Ran.

Selama Mitsuya hidup baru kali ini ia merasa sangat penasaran dengan seseorang yang tidak ia kenal. Padahal, Mitsuya sendiri adalah tipikal yang sangat tidak peduli dengan sekitar yang tidak ia kenal- contohnya seperti Ran Haitani, yang bagi Mitsuya tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan pribadinya.

Mengenakan hoodie hitam oversize milik Taiju dan juga celana jeans biru berbalut sepatu hitam membuat siapa saja akan merasa gemas melihat Mitsuya yang terlihat mungil mengenakan pakaian tersebut.

Hari ini cuaca cukup bersahabat dan membuat suasana hati Mitsuya pun tidak terlalu campur aduk karena permintaan Manjiro untuk menemuinya dengan seorang yang benar-benar ia tidak kenal.


Lonceng pintu kafe milik Manjiro berbunyi, menandakan ada seseorang yang masuk kedalam kafenya tersebut.

“Taka! Sini.”

Manjiro memanggil Mitsuya dengan suara yang cukup keras, untung tidak terlalu banyak pengunjung di kafe milik temannya tersebut.

Mitsuya menghampiri Manjiro yang tengah duduk bersama seorang pria tinggi berambut ungu sama seperti dirinya.

“Sini, sini. Mau pesen apa?” sebenarnya ini Manjiro basa-basi agar perbincangan Ran dan Mitsuya bisa terselesaikan tanpa dirinya.

“Bebas,” balas Mitsuya singkat namun dengan tatapan 'lo mau kemana' kepada Manjiro.

Namun Manjiro mengabaikan tatapan Mitsuya dan bergegas membuatkan Mitsuya minuman kesukannya.

Dihadapan Ran saat ini adalah sesosok yang ia cari selama berbulan-bulan. Apakah benar Mitsuya tidak mengenalinya dan bahkan untuk sampai ke tahap berpacaran saja mustahil rasanya.

“Lo Ran Haitani?” Mitsuya membuka percakapan lebih awal.

Ran mengangguk kaku, “Sorry kalau gue ganggu waktu lo buat ketemu gue. Ga basa-basi ya, ada satu hal yang pengen gue kasih tau ke lo.”

Manjiro selesai membuatkan pesanan milik Mitsuya dan ia juga bergabung untuk mengetahui sebenarnya ada apa diantara Mitsuya dan Ran.

“Gue gapapa kan disini?” izin Manjiro.

Ran mengangguk.

“Jadi gini. Gue sempet kecelakaan beberapa bulan lalu dan reaksi temen-temen bahkan keluarga gue seperti aneh sama gue. Kaya mereka ga percaya kalau ini gue, Haitani Ran. Adik gue, Rindou bilang sama gue kalau diantara gue dan lo, Mitsuya ga ada apa-apa. Padahal sebelum gue sakit, gue inget dengan jelas bahwa gue itu pacar lo dan gue udah kasar sama lo.

“Sorry.”

Mitsuya mengangguk.

“Gue ga pernah nyangka ternyata gue sama lo bener-bener ga ada hubungan sama sekali. Gue sempet dm lo via twitter dan Taiju yang bales. Setau gue, seinget gue kalau Taiju itu musuh lo karena udah bakar jas graduation lo yang lo buat sendiri waktu SMA.

“Dan karena kayaknya memang di sini gue ada hubungan sama lo atau bahkan kenal pun baru sekarang. Gue mau bilang kalau gue minta maaf atas segala hal yang pernah gue lakuin ke lo, segala hal buruk yang gue lakuin ke lo, entah itu disengaja atau pun engga. Gue sayang banget sama lo Mitsuya. Cuman ga ada ya cara buat gue jadi milik lo dan begitu pula sebaliknya.”

Mitsuya meneguk minumannya dan menghela nafas.

“Ran. Percaya dunia paralel?”

Ran menggeleng.

“Gue percaya. Mungkin itu diri gue yang di dunia lain. Dunia yang ada gue tapi tidak dengan pemikirannya dan kejadiannya atau mungkin ini cuman jadi pengingat diri lo dari Tuhan biar lo ga semena-mena sama pasangan lo selanjutnya atau pasangan lo yang sekarang. Sebenarnya makasih lo udah mau cerita panjang gini ke gue dan juga Manjiro. Tapi gue minta maaf, soal perasaan yang lo bahas tadi kalau gue jadi Mitsuya di alam sana gue kecewa sama lo bahkan ga mau lagi kenal sama lo. Dan untuk gue yang disini pun gue udah ada calon suami yang bisa lebih memengerti gue selama gue berhubungan sama dia selama 7 tahun.”

Ran mengerti. Memang tidak ada celah bagi dirinya untuk kembali mendapatkan Mitsuya meskipun di dunia yang lainnya sekalipun.

“Tapi lo kenal Taiju.” tanya Mitsuya.

“Iya. Gue kenal dia, cuman ga terlalu deket.”

Mitsuya mengambil barang dari tasnya, “Ini. Taiju yang suruh kasih buat lo. Kalau lo mau dateng, dateng aja sama Haruchiyo. Dia cantik Ran. Gue kenal baik Haru. Setiap hari dia cerita tentang lo ke gue.

“Soal gue ga kenal lo. Sebenarnya gue tau jelas diri lo dari yang Haru ceritain. Tapi gue pun pura-pura ga tau aja, lagian itu Haru yang ceritain bukan gue yang memang pure kenal sama lo.

“Jagain Haru, Ran. Adik lo kayaknya tertarik sama Haru.”

“Thanks. Sebisa gue nanti dateng.”